Obesitas ini disebabkan oleh pola makan yang berlebihan dalam mengkonsumsi makanan tanpa memperhatikan dampaknya bagi kesehatan. Penyakit ini didukung oleh kurangnya aktivitas dari penderita. Kebanyakan penderita obesitas tidak mempunayi mobilitas tinggi dan kurang berolah raga sehingga pembakaran lemak dalam tubuh menjadi tidak optimal.
Bentuk fisik obesitas dibedakan menurut distribusi lemak. Bila lebih banyak lemak di bagian atas tubuh (dada dan pinggang) maka disebut apple shape body (android), dan bila lebih banyak lemak di bagian bawah tubuh (pinggul dan paha) disebut pear shape body (gynecoid). Sedangkan bentuk tubuh yang pertengahan adalah intermediate.
Apple shape cenderung berisiko lebih besar mengalami penyakit kardiovaskuler, hipertensi dan diabetes dibandingkan pear shape. Obesitas atau kegemukan lebih sering dijumpai pada perempuan dibandingkan laki-laki, bila ditinjau berdasarkan kelompok usia. Pada kedua jenis kelamin prevalensinya rendah pada usia remaja-dewasa muda, lalu meningkat pada usia dewasa (sekitar 35 tahun) dan kemudian menurun secara progresif setelah usia 55 tahun.
Tahun 1998 WHO membuat klasifikasi berat badan berdasarkan IMT (Indeks Massa Tubuh), yakni kurang, normal dan berat badan lebih (overweight). Ukuran untuk menentukan seseorang itu termasuk obes atau berat badan lebih, berdasarkan penghitungan berat badan dibagi tinggi badan pangkat dua. Karena rerata berat badan orang Eropa/Amerika lebih tinggi dibandingkan orang Asia, maka pada tahun 2000 oleh suatu kelompok kerja WHO dibuat suatu klasifikasi IMT yang dianggap cocok untuk orang Asia. Pemakaian nilai IMT ini tidak berlaku untuk anak dan ibu hamil.
Meningkatnya prevalensi obesitas telah menyebabkan meningkatnya diabetes tipe 2, hipertensi, penyakit kardiovaskular/penyakit arteri koroner, Hiperlipidemia (kadar lemak dalam darah yang tinggi), Kolelitiasis (batu empedu), Osteoartritis, Depresi, Kemandulan, Kanker ovarium, payudara, endomentrium dan banyak kondisi lain.
Namun penyakit obesitas ini bisa dicegah sejak dini dengan cara membiasakan pola makan sehat dengan gizi seimbang, berolahraga teratur, kontrol berat badan, tingkat gula darah secara teratur, tekanan darah dan kadar kolesterol darah. Penurunan berat badan dengan diet dan olah raga antara 5-10% dari berat badan awal akan memberi manfaat klinis, memperbaiki profil gula darah, kolesterol dan juga menurunkan tekanan darah. Untuk itu lebih baik mencegah dari pada menderita dengan memberikan pendidikan kepada anak-anak sekolah tentang perlunya cara hidup yang sehat.








